INSURI Ponorogo : Konsep Dakwah Lingkungan




Keberadaan Fakultas Dakwah sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan Islam rahmatan lil ‘alamin dan menjadi barometer keberhasilan dakwah islam, tidak hanya berucap atau berkata melalui retorika. Dakwah yang nyata merupakan bentuk kongkrit melalui sikap dan perbuatan ( ketauladanan ). Perkembangan fiqih tidak terbatas pada ibadah kepada allah dan hubungan manusia. Adanya wacana lingkungan sekarang  menjadi kebutuhan yang harus ditangani serius. Banjir, tanah longsor, mencairnya es di kutp utara dan selatan, gunung meletus, Lumpur panas, lumpur dingin dari gunung semua terjadi karena ulah tangan manusia. Surat Ar Ruum ayat 41

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dari isi ayat diatas merupakan bentuk sikap Islam yang nyata, ajaran agama islam itu ramah lingkungan. Kejanggalan alam yang terjadi menjadi tanggung jawab bersama.
Dakwah Lingkungan merupakan pengembangan dakwah dalam memperbaiki moral umat dan perbaikan lingkungan. Sudah dua tahun lebih SMF Dakwah IAI Sunan Giri menekuni dakwah lingkungan, dengan personil terbatas Fakultas Dakwah INSURI Ponorogo menggerakan masyarakat untuk peduli lingkungan melalui pendekatan Agama, Sosial, Budaya dan Pendidikan lingkungan. Berbicara Lingkungan tentunya secara keilmuan dalam menerapkan tata ruang sesuai dengan Pendidikan Tehnik Lingkungan yang keberadaannya pada Jurusan Tehnik pada Perguruan Tinggi Umum. Pada Kesempatan Lain Mahasiswa Dakwah berkunjung ke Lab Air Minum di Wiyung Surabaya, bertemu dengan Kepala Balai Lab Air Minum Lulusan UI Jakarta. Saat menghadap dia menyatakan “ kalian dari konunikasi ngapain di teknik lingkungan bukan faknya”.  Teman teman menjawab lingkungan merupakan masalah besar yang harus ditangani bersama melalui dakwah lingkungan yang berupa gerakan perbaikan moral dan lingkungan. Program Penanaman pohon menghasilkan paradigma pemikiran yang berujung pangkal pada ekonomi sedangkan pohon dilihat dari fungsinya ada dua, satu sebagai pohon produksi dan kedua sebagai penahan air untuk kelangsungan hidup para petani dan manusia sebagai air minum.
Pada umumnya penanaman pohon bertujuan untuk produksi kayu dan getah, dengan produksi tersebut tentunya akan berimbas pada sebuah wacana lingkungan yang mengakibatkan krisis air berkepanjangan. Kepadatan penduduk yang semakin meningkat menjadi prioritas dalam persediaan air dekade atau waktu lama.
Dakwah Lingkungan dengan mengacu pada perbaikan moral dan lingkungan merupakan explorasi Islam Rahmatan lil alamin sejak jaman nabi sampai kemunculan walisongo yang menjadi icon dakwah islam di tanah jawa. Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah INSURI Ponorogo memulai mencoba sejak dua tahun lalu, berawal dari berdirinya UKM LH. Dalam perjalanan Dakwah Lingkungan mengalami pro kontra dengan alasan di tunggangi politik. Seiring berjalannya waktu penambahan materi kuliah pada materi kuliah Al Hadits menjadi titik terang dalam memperjuangkan bidang garap dakwah dengan perkawinan materi dakwah, teknik lingkungan, pertanian dan perhutanan melahirkan konsep dakwah lingkungan di dunia dakwah. Konsep dakwah lingkungan masih dalam uji kelayakan, melalui pemberdayaan masyarakat secara langsung lewat SMF Dakwah yang terus menerus genjar dalam bersosialisasi. Mahasiswa yang terbatas jumlah beserta sarana prasarana menjadi kendala utama dalam mensosialisasikan konsep tersebut. Butuh bantuan anggaran dan alat fisik sebagai penunjang keberlangsungan program ini. Campur tangan Pemerintah melalui anggaran ABPD atau ABPN. Dari campur tangan Swasta tentunya dengan mempermudah CSR untuk dikeluarkan sebagai apresiasi kepedulian swasta pada program pemberdayaan masyarakat.
Dakwah seperti biasa tentunya hanya berkutip pada fiqih, aqidah, ahlaq dan tauhid yang membahas bagaimana beribadah kepada allah SWT dan berhubungan sesama manusia yang melahirkan kerukunan umat. Keberadaan Lingkungan sangat sedikit di bincangkan sebagai tolak ukur kesempurnaan islam rahmatan lil ‘alamin. Mahasiswa dakwah INSURI dengan kemampuan skill dan keintelektualan yang memunculkan life skill telah terbagi pada sebuah ormas yang peduli lingkungan seperti di KAPAL JATIM, TPST Tonatan Ponorogo dan Komunitas Lestari Alamku. Sebuah keberuntungan anak-anak dakwah di ponorogo menjadi team penilai dan pembina sekolah adiwiyata kabupaten ponorogo. Sisi lain ada yang tercatat menjadi penyuluh agama non PNS, lewat penyuluhan agama konsep dakwah lingkungan terus disosialisasikan pada masyarakat bawah.
Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI