Pola Pesantren Hutan Menjawab Desa Mandiri Pangan dan Ekonomi Kuat

Krisis Lingkungan atau climate change dibarengi krisis ekonomi, menjadi suatu tantangan besar bagi setiap bangsa. Desa Mandiri pangan dan ekonomi kuat sebagai slogan dalam setiap program pemerintahan yang berkelanjutan. Disyahkanya UU Desa menjadikan wajah baru bagi masyarakat, dimana masyarakat tidak lagi dijadikan obyek proyek atau mafia proposal. Semakin sempitnya gerak LSM jika tidak mempunyai bidang garap yang jelas dan linier pada legalitasnya.
Pesantren sebagai bagian dari peradaban bangsa Indonesia mewarnai pergerakakannya dalam melahirkan anak bangsa dari sekarang, saat permulang kemerdekaan, pra kemerdekaan dan ketika zaman walisongo.PB NU sebagai wadah umat islam, ormas islam terbesar di negeri merah putih tidak tinggal diam melihat realitas sosial bangsa pada saat ini. Prof KH Syayid Agil Syirad dalam sambutannya di Halaqah kehutanan Tuban " Santri tidak cukup hanya bisa baca kitab kuning dan sarungan. Islam tidak hanya membahas sholat zakat, puasa dan haji atau Teologi." Perkembangan selalu ada sain atau ketrampilan santri harus punya. Realita yang ada hutan bagian dari peradaban jika hutan rusak dan lahan kritis, bagaimana kita bisa secara leluasa mendapatkan air untuk bersuci, para petani tidak bisa bercocok tanam, berkebun, beternak dan mengembangkan perikanan.
Sejalan dengan itu Kerjasama PB NU dengan Perhutani ditangkap secara cepat sebagai jawaban halaqah kehutanan di tuban bulan maret 2015. Pengurus Tanfidiyah NU Ponorogo Fathul Aziz M.Si pada hari Minggu 10 Januari 2016 bertepatan dengan hari Sejuta Pohon dan Hari Lingkungan hidup Indonesia meresmikan Pesantren Hutan di desa Pandak Kecamatan Balong Ponorogo. Pada acara persmian hadir perwakilan Lawu DS dan Dinas kehutanan Ponorogo.
Pesantren Hutan didirikan sebagai realisasi halaqah kehutanan, dengan wadah pesantren pemberdayaan masyarakat dititik beratkan dari nilai nilai agama untuk mencapai sebuah tujuan. Pesantren Hutan menitik beratkan pada pengembalian mata air, menciptakan pasar lokal, memberdayakan masyarakat pola pesantren atau berbaziz masjid dan peningkatan SDM melalui pendidikan Islam ala pesantren dan pendidikan Sain TTG ramah lingkungan.
Kenduri Hutan pertama di laksanakan sebagai pembuka pesantren hutan, Kanjeng Sunan grop hadroh mengiri pada gunting pita Pesantren Hutan. sekitar 500 warga nahdiyin yang menyaksikan peresmian tersebut. Perwakilan MWC NU Balong, PAC GP ANSOR, IPU/IPPNU Balong, Ranting NU Pandak sebagai imam kenduri hutan dengan husuk memohon pada Allah SWT agar Pesantrren Hutan berguna dan bermanfaat untuk Ponorogo dan luasnya NKRI. hrtmudateam



Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI