Menjadi suatu kejanggalan suatu
Perguruan Tinggi Islam tertua di Ponorogo dengan gedung sangat sederhana dan
masih sedikit mempunyai dosen tetap Muda
berwawasan luas teruji skill dan keintelektualan sesuai bidang keilmuannya.
Lebih 30 tahun INSURI berdiri dari fisik ketinggalan dan non fisik juga masih
dalam pembenahan. Orde baru telah lewat tapi INSURI masih menggunakan system
tersebut. Sehingga dalam perjalannya sangat pelan, pengkaderan kurang.
Paradigma baru harus bergulir tanpa meningglakan nilai paradigma lama.
Turunnya Rektor menjadi sejarah
baru kedua kali di Kampus INSURI Ponorogo, pertama sejarah rector di turunkan
melalui demo langsung di pandegani oleh
BEM INSURI pada waktu itu presmanya Asmawi S.SosI. Kedua kalinya terulang BEM dan DPM
melalaui Media selebaran mengkritik kebijakan dan kurang disiplin dalam
pengajaran. Dari beberapa mahasiswa mengatakan, tidak hanya kurang disiplin
tapi kurikulum tidak jelas pasalnya ada terjadi pengulangan Kurikulum dalam
perkuliahan. Beberapa waktu lalu seperti kurikulum Bahasa Arab dalam
perkuliahan awal semester sudah di sampaikan ketika memasuki semester
berikutnya materi tersebut disampaikan lagi.
Menjadi seru ketika isu bergulir pada situs social Face Books di Grup
DPM INSURI, semua mata tertuju pada Grup DPM INSURI. Lontong Mantap Jaya
membuat sejarah baru menjadi profokator dengan mengungkap kejanggalan Kampus
INSURI. Ditanggapai Pengurus BEM dengan Tulisan yang tertuju pada rektorat
beserta rezimnya. Rektorat juga menanggapi dengan mengadakan pertemuan antara
BEM, DPM dan Rektorat. Pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan ataupun
bergening. Beberapa hari kemudian tidak ada angin atau hujan, rector beserta
tiga Purek mengundurkan diri melalui surat pernyataan di tujukan kepada Yayasan
tembusan ke BEM KM INSURI dan DPMnya.
Setelah 1 bulan terulur memilih
dan menimbang siapa yang layak jadi rector serta pengurus harian di
masing-masing fakultas sampai tingkat Kajur, baru ahad pagi pukul 09.45WIB tanggal
11 Maret 2012 di Aswaja Center Ponorogo, Rector INSURI melantik pejabat baru dengan
di hadiri Semua pengurus dan anggota Yayasan YAPERTINUKA di hadapan Dosen
INSURI. Rektor terpilih mengantikan
rector lama beberapa waktu lalu dilantik, pagi itu melantik semua Dekan, Kajur
serta LPMP yang baru di rancang. Bapak
Sayuti Farid MPdI mengatakan LPMP adalah Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan yang baru dilantik, harus bisa memotori dosen dosen lain sehingga
mereka bisa menjadi dosen terakriditasi, siap dalam bidangnya, teruji secara
skill dan keintelektualan sehingga mampu mencetak sarjana berkualitas intelek mandiri dan berkeperibadian Muslim mampu mengamalkan Islam Rahmatan Lil’alamin
yaitu rahmat untuk seluruh Alam.
Ketua Yayasan Bapak Kyai Muchsin
juga mengatakan dalam sambutannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus di
selesaikan baik fisik dan non fisik.
Fisik tentunya jelas harus menskema bagunan yang jelas, bentuk bangunan INSURI
kedepan. Untuk non fisik dari dosennya harus teruji skill dan
keintelektualannya bersaing di timgkat nasional tidak hanya tingkat ponorogo.
Di gambarkan jika dosen izin mengisi seminar di Surabaya, Yogya, Bandung dan Jakarta
berarti doesen tersebut teruji keprofesionalannya, jika demikian tentunya dosen
INSURI mampu mencetak sarjana mandiri siap bersaing di tengah persaingan
global.
Sebelum menutup do’a Bapak Drs
K.H Hariaman mantan rector dan juga termasuk anggota Yayasan memberi sedikit
pernyataan bahwasannya, Mahasiswa harus diberi kebebasan atau keleluasan untuk menulis sebagai awal suatu proses dalam
mencari jati diri dan berpikiran kritis.muda team hyt
Post a Comment