Baru satu bulan berjalan penjadwalan kontener sampah di TPST 3R Tonatan
kembali semula, menurut pengelola TPST 3R Tonatan Hariyanto mengatakan
penjadwalan dilakukan karena mengantisipasi percepatan sirkulasi pertumbuhan
lalat guna meminimalisir penyakit dimusim penghujan. Disamping itu juga
memaksimalkan pengolahan sampah sehingga volume sampah menurun 50 persen.
Dengan dijadwal kontener kondisi kebersihan TPST 3R terjaga, sehingga
pembersihan hanya lokasi pengolahan sampah. Karena kontener sampah berada di
TPST maka Pekerja harus bekerja dua kali lebih berat. Dari dinas terkait bidang
kebersihan dihubungi dijawab hanya” ya nanti saya sampaikan” sedangkan tidak
lanjut tak ada alias dikesampingkan.
Melihat ketidak sepahaman tersebut tentunya ada suatu indikasi
kejanggalan dinas terkait tidak mendukung pemberdayaan atau TPST tidak difungsikan
pada tujuan semula. Menurut warga setempat tokoh masyarkat tonatan yang tidak
mau menyebutkan nama karena takut terintimidasi dan mendapat tekanan, “pernah
sampah menggunung sampai jalan setelah diselidiki pekerja sakit dan seluruh
pembiayaan di tanggung pengelola dan pekerjanya sendiri”. Sebenarnya penanganan
sampah yang di pegang hariyanto itu sudah maksimal hanya saja mencari tenaga
kerja di sampah sulit. Aku tak habis pikir setiap pagi lewat tpst hariyanto
ada, sore ketika mau ke warung kopi dia juga disana dan sewaktu tengah malam
pada waktu habis kerumah saudara juga lihat dia disana. Jadi menurut pengamatanku
hariyanto yang juga sebagai ketua rt sungguhan dalam berkomitmen menangani
sampah walau tidak mendapat anggaran operasional dari pemda setempat. Jika
dinas terkait selalu mmenjepit dia untuk mengembangkan TPST 3R kami sebagai
warga tonatan siap untuk mendukungnya agar TPST berkembang sesuai fungsi dan
tujuan dibangunnya TPST 3R Tonatan.
+ comments + 1 comments
Kunjungi Blog kami
Post a Comment