Keberadaan
Mahasiswa sudah tidak Kritis lagi seperti
pada
masa era reformasi, pergerakan berjalan ditempat. Apakah ini
tanda tanda kehancuran sebuah negara. Pengawalan Pemerintahan tanpa adanya
perlawanan sebagai bentuk pengawasan kinerja pemerintah, ibarat penguasa
berdiri kokoh seperti raja fir’aun. Pergerakan mahasiswa laksana tentara rakyat
tanpa pamrih mengumandangkan aspirasi rakyat, dengan bergerilya di terik
matahari memenuhi jalanan yang sudah haus menunggu telapak kaki pejuang
demokrasi membawa segudang aspirasi. Begitu pula sebagai perguruan tinggi
melalui akademik memetakan dan mengupayakan sebuah penyelesaian untuk
mensejahterakan masyarakat dengan mentajalankan Tridarma Perguruan Tinggi.
Disinilah perguruan tinggi berperan sebagai balance dalam menyuarakan keluhan masyarakat.
Masyarakat sedang gelisah untuk bertahan hidup akibat kejenuhan dan krisis
kepercayaan terhadap apa yang telah dipilih dalam Pemilu baik legeslatif atau
eksekutif.
Angaran dibuang begitu saja tanpa membawa manfaat
bagi rakyat menjadikan kinerja pemda sekarang seolah bertindak tanpa ada
interpensi dari pihak-pihak yang kritis. Sebanayak 26 kepala kelurahan dan
beberapa camat pergi ke menado selama sepekan, jika semua istri diajak berapa
anggaran yang telah keluar? Tugas dinas keluar kota dalam satu propinsi saja
menghabiskan anggaran puluhan juta apalagi keluar pulau. Prediksi selama
seminggu anggaran menghabiskan hampir setengah milyar. Menurut media nasiola
dan lokal ini berlangsung sudah dua tahap. Dan bebehari yang lalu hasil dari
pertemuan yang dilakukan media nasional dan lokal pencarian data dalam
pernyataan salah satu wartawan Surya menyatakan keterkaitannya kepergian 26
lurah dan beberapa camat bahwa semua menggunakan anggaran pribadi. Namun
demikian semua masih dalam tanda tanya besar. Disisi lain tugas pemerintahan
setempat di tinggal begitu saja yang artinya pelayanan pemerintahan kelurahan
selama seminggu tanpa ada lurah atau camat. Jika berkaitan kebijakan tentunya ada
sesuatu keputusan yang seharusnya diputuskan lurah atau camat karena tidak ada
maka ditunda menunggu pejabat pemerintahan datang dulu.
Hal demikian
seharusnya ada pihak yang menyoroti agar tidak terjadi serupa lagi. Jika
pergerakan mahasiswa diam dan perguruan tinggi yang murni dari kepentingan
sudah selayaknya untuk bertindak memberikan saran dan perhatian demi
keberlangungan pemerintah setempat. Pemerintah sebagai abdi rakyat sudah
sepantasnya melayani rakyat bukan seenaknya meninggalkan tugas secara berjama’ah.
rtmudateam.
Post a Comment