Ponorogo : Seratus Penduduk Ngilo-ilo Terindikasi Penyakit Keterbelakangan Mental



Jagong Deso bertujuan untuk mensosialisasikan Program Baksos Fakultas Dakwah INSURI Ponorogo pada baksos idul adha 1434 H, pagi hari pukul 09.00 tadi dihadiri kepala desa, perangkat desa, ketua RT , tokoh masyarakat dan tokoh agama. Hampir sekitar 40 orang mendatangi balai desa Ngilo-ilo untuk pertama kali acara jagong deso. Acara Jagong deso dimulai sambutan kepala desa dengan dilanjutkan Sosialisasi Program Menabung Air untuk Ketahanan Pangan dan Energi sebagai produk baru dari Fakultas dakwah INSURI dalam pengembangan dakwah lingkungan.
Program Menabung Air Untuk Ketahanan Pangan dan Energi merupakan apresiasi mahasiswa fakultas dakwah  dalam pengembangan dakwah lingkungan disampaikan M Hariyanto mahasiswa semester 7 fakultas dakwah. Dalam program tersebut  terdapat perpaduan antara tehnik lingkungan mengatur tata ruang dan penyadaran masyarakat melalui konsep Islam Ramah lingkungan. Penekananan masyarakat agar sadar lingkungan melalui kesadaran beragama yang di nyatakan dalam AlQuran sangat kuat, ayat 41 Surat Arruum merupakan Pernyataan Allah SWT dan Ayat 56 Surat Al A’raaf sebuah perintah langsung.
Pada materi berikutnya berupa penyampaian program Baksos Fakultas Dakwah INSURI,  dipaparkan oleh M Rifai mahasiswa dakwah sebagai penanggung jawab kegiatan. Rangkaian acara selama lima hari di desa Ngilo-ilo Slahung disambut dengan baik tokoh masyarakat. Memasuki seseon Pemetaan Kendala Desa, satu persatu tokoh masyarakat mulai angkat bicara dari bidang sarana prasana umum atau pembangunan fisik desa, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan bidang agama dengan menurunya moral anak-anak akibat majunya tehnologi dinyatakan oleh Mudin Ngilo-ilo. Saat mahasiswa belanja di warung dekat posko baksos dakwah melihat orang tua dengan fisik cacat, pada acara pemetaan kendala desa moderator  langsung menanyakan  Suryaningsih selaku kepala desa ngilo-ilo kecamatan Slahung.
Pernyataan kepala desa membenarkan adanya warga desa ngilo ilo sekitar 100 warga mengidap penyakit keterbelakangan mental. Penjelasan warga yang mengidap penyakit keterbelakangan mental meliputi cacat lahir, keturunan dan sakit sakitan karena kekurangan gizi. Adanya kekurangan pangan sekitar tahun 80an menjadikan warga ngilo-ilo untuk pindah atau mencari nafkah keluar daerah pernyataan dipaparkan warga setempat ketika jagong di mushola depan Posko Baksos Dakwah. Sejauh ini pemberitaan selalu di tutupi Suryaningsih karena desa ngilo-ilo tidak mau dikatakan kampung idiot. Dalam pemetaan kesehatan ada dalam satu keluarga juga mengidap penyakit keterbelakanagan mental.
Kondisi desa sekarang sudah mulai kesulitan air akibat dari penggunaan lahan hutan tidak sesuai kaidah lingkungan. Dalam penanganan kerusakan lingkungan desa ngilo-ilo siap menjadi binaan fakultas dakwah insuri untuk memperbaiki kerusakan lingkungan melalui program dakwah lingkungan papar tokoh masyarakat dan kepala desa ngilo-ilo. hrytteammuda
Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI