Perkembangan dunia
media semakin pesat, media sebagai sarana komunikasi sudah menjadi kebutuhan
setiap orang. Pesatnya dunia media di tandai dengan banyaknya study komunikasi
di berbagai perguruan tinggi dan pendidikan nonformal lainnya. Komunikasi umum
sebagai embrio dari pencetak skill dan keintelektualan komunikasi,
tersaingi oleh prodi atau jurusan Komunikasi Islam atau Komunikasi dan Penyiaran Islam yang muncul dari seluruh Perguruan tinggi agama islam di belahan nusantara. Dengan banyakanya peminat prodi KI atau KPI di setia PTAI suatu tanda generasi islam merespon suatu peluang di dunia komunikasi. Komunikasi islam atau KPI suatu bidang keilmuan yang dimunculkan dibawah fakultas dakwah telah membangun presepsi dan minset generasi muda bahwasannya lulusan dakwah tidak harus jadi da’i atau pendakwah mimbar. Sejak lahirnya dakwah sebagai bidang keilmuan baru dari tahun 1969 perkembangan lima tahun ini begitu membawa pencerahan. Komunikasi Islam atau KPI muncul sebagai satu prodi yangg paling diminati dikalangan muda.
tersaingi oleh prodi atau jurusan Komunikasi Islam atau Komunikasi dan Penyiaran Islam yang muncul dari seluruh Perguruan tinggi agama islam di belahan nusantara. Dengan banyakanya peminat prodi KI atau KPI di setia PTAI suatu tanda generasi islam merespon suatu peluang di dunia komunikasi. Komunikasi islam atau KPI suatu bidang keilmuan yang dimunculkan dibawah fakultas dakwah telah membangun presepsi dan minset generasi muda bahwasannya lulusan dakwah tidak harus jadi da’i atau pendakwah mimbar. Sejak lahirnya dakwah sebagai bidang keilmuan baru dari tahun 1969 perkembangan lima tahun ini begitu membawa pencerahan. Komunikasi Islam atau KPI muncul sebagai satu prodi yangg paling diminati dikalangan muda.
Lulusan KPI
awalnya dipertanyaan, mau kerja apa dan mau dibawa kemana. Kegelisahan muncul
dari mahasiswa KPI di setiap PTAI yang terdapat Prodi atau Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam. Dengan adanya suatu kegelisahan mahasiswa KPI maka setiap
mahasiswa serasa satu nasib, disisi lain kementrian agama sebagai pusat
bernaungnya pendidikan islam tidak tanggap dan respon terhadap gejolak
mahasiswa KPI pada waktu itu sebelum lahir Forkomnas KPI.
Keberadaan
Forkomnas KPI semakin diakui di dunia publik setelah Forkomnas KPI mempunyai 6
wilayah lengakap dengan struktur. Kegiatan dan aktifitas Mahasiswa dalam
mendalami keilmuan KPI sudah mempunyai wadah yang jelas, sehingga Mahasiswa KPI
tidak harus mencari wadah untuk berproses menjadi seorang komunikasi yang
sejati. Kemunculan Forkomnas KPI sebagai wadah Mahasiswa KPI adalah berawal
dari sebuah organisasi kultural dimana mahasiswa merasa senasib untuk
memperjuangkan hasil keilmuan yang didapat dari KPI.
Dengan berkembangnya
Forkomanas KPI di Wilayah, maka menandakan kapasistas Mahasiswa KPI luar biasa
di tinjau dari segi kuantitas dan kualitas. Forkomnas KPI Wilayah 1 JATIM NTB
pagi tadi telah menghasilkan sebuah proker dan kepengurusan baru pada Muswil dan
Murkerwil ke4. Terpilih Miftah Walid dari utusan KPI UNHAS Jombang akan membawa
KPI ke Milennium. Sebagai koordinator wilayah 1 terpilih Walid panggilan akrab,
siap untuk menegembangkan forkomnas KPI untuk melangkah lebih maju, hal itu
ditandai dengan penambahan bidang atau lembaga kajian dibawah koodinator
wilayah. Pertimbangannya pemekaran bidang merupakan kebutuhan, kalau dulu yang
tergabung di forkomans KPI baru beberapa PTAI sekarang sudah mencapai 80%
jumlah PTAI ikut serta dalam momen forkomnas KPI. Keberhasilan kerja kita
jangan membatasi komunikasi baik sesama KPI diluar KPI atau terhadap alumni dan
dosen kita sendiri. Sekitar jam 09.00 pagi tadi pelantikan Pengurus baru periode
2014-2016 Forkomnas KPI Wilayah 1 JATIM NTB dilaksanakan, setelah pelantikan
selesai dilanjutkan penutupan sebagai akir kegiatan muswil dan murkerwil ke4
yang diadakan di STAIN Ponorogo.rtmudateam
+ comments + 2 comments
Lanjutkan !
Jos Gandos
Post a Comment