Transportasi Multifungsi


Transportasi Multi Fungsi



Kereta api adalah salah satu sarana transportasi yang masih eksis di abad 21 seperti sekarang ini. Dibandingkan dengan alat transportsi lainnya seperti angkutan darat (bus,taxi,travel),kapal laut dan kapal terbang, kereta api memiliki banyak kelebihan dan keunikan. Selain tarifnya yang miring, sarana transportasi yang beroperasi mayoritas di Jawa ini juga memiliki berbagai keunikan. Seperti yang terjadi di Kereta api kelas ekonomi jurusan Jakarta yang kami naiki kemarin. Dalam perjalanan kurang lebih selama 14 jam,kami serombongan yang rata-rata baru pertama kali menggunakan transportasi ular ini menemukan berbagai pengalaman yang tak terlupakan. Tidak seperti yang kami bayangkan selayaknya penumpang, kami serta rombongan menikmati perjalanan dengan duduk di depan toilet selama 14 jam lebih. Tidak hanya itu saja, selain tidak mendapatkan tempat duduk selayaknya penumpang, banyaknya pedagang asongan, pengamen, pengemis menambah kondisi menjadi bukan lagi seperti dalam kereta api. Mungkin lebih pantas apabila saat itu kami menyebutnya sebagai pasar bergerak. Hal ini telah mencerminkan bahwa betapa memprihatinkannya kondisi sarana transportasi yang ada di Indonesia. Menurut kami hal yang demikian tersebut bukan karena semata – mata kesalahan dari para pedagang yang menjajakan dagangannya di tempat yang salah, akan tetapi karena peran pemerintah yang kurang memberikan perhatian terhadap para pedagang – pedagang kecil.  Pasar yang seharusnya tempat mereka berjualan sudah diambil alih oleh golongan kapitalis(modal besar) yang menggeser pasar tradisional menjadi pasar modern dengan wujudnya bangunan – bangunan besar seperti Supermarket,Mall dan rumah makan/kafe. Sehingga dari hal tersebutlah yang memaksa para pedagang tradisional mencari pasar baru dan salah satunya adalah di tempat yang salah seperti berjualan di dalam Kereta api. Sebagai generasi muda dan mahasiswa fakultas Dakwah jurusan KPI,kita harus kritis dengan kondisi yang demikian. Jangan sampai kondisi seperti itu merusak imej transportasi yang ada di negeri kita ini mengembalikan sarana transportasi seperti kereta api yang memang bukan tempat berjualan itu kembali pada fungsi aslinya, yaitu alat transportasi yang nyaman dan aman bagi para penumpangnya.(tif/muda)

 Kereta api adalah salah satu sarana transportasi yang masih eksis di abad 21 seperti sekarang ini. Dibandingkan dengan alat transportsi lainnya seperti angkutan darat (bus,taxi,travel),kapal laut dan kapal terbang, kereta api memiliki banyak kelebihan dan keunikan. Selain tarifnya yang miring, sarana transportasi yang beroperasi mayoritas di Jawa ini juga memiliki berbagai keunikan. Seperti yang terjadi di Kereta api kelas ekonomi jurusan Jakarta yang kami naiki kemarin. Dalam perjalanan kurang lebih selama 14 jam,kami serombongan yang rata-rata baru pertama kali menggunakan transportasi ular ini menemukan berbagai pengalaman yang tak terlupakan. Tidak seperti yang kami bayangkan selayaknya penumpang, kami serta rombongan menikmati perjalanan dengan duduk di depan toilet selama 14 jam lebih. Tidak hanya itu saja, selain tidak mendapatkan tempat duduk selayaknya penumpang, banyaknya pedagang asongan, pengamen, pengemis menambah kondisi menjadi bukan lagi seperti dalam kereta api. Mungkin lebih pantas apabila saat itu kami menyebutnya sebagai pasar bergerak. Hal ini telah mencerminkan bahwa betapa memprihatinkannya kondisi sarana transportasi yang ada di Indonesia. Menurut kami hal yang demikian tersebut bukan karena semata – mata kesalahan dari para pedagang yang menjajakan dagangannya di tempat yang salah, akan tetapi karena peran pemerintah yang kurang memberikan perhatian terhadap para pedagang – pedagang kecil.  Pasar yang seharusnya tempat mereka berjualan sudah diambil alih oleh golongan kapitalis(modal besar) yang menggeser pasar tradisional menjadi pasar modern dengan wujudnya bangunan – bangunan besar seperti Supermarket,Mall dan rumah makan/kafe. Sehingga dari hal tersebutlah yang memaksa para pedagang tradisional mencari pasar baru dan salah satunya adalah di tempat yang salah seperti berjualan di dalam Kereta api. Sebagai generasi muda dan mahasiswa fakultas Dakwah jurusan KPI,kita harus kritis dengan kondisi yang demikian. Jangan sampai kondisi seperti itu merusak imej transportasi yang ada di negeri kita ini mengembalikan sarana transportasi seperti kereta api yang memang bukan tempat berjualan itu kembali pada fungsi aslinya, yaitu alat transportasi yang nyaman dan aman bagi para penumpangnya.(tif/muda)

Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI