SUDUT PANDANG NII DAN REPUBLIK INDONESIA

            Sejarah panjang RI sejak berdirinya 17 Agustus 1945 persoalan semakin banyak, masalah tak habisnya bagai hujan air di musim Penghujan. NKRI berdiri atas dasar kebersamaan menuju satu tujuan, dari seluruh elemen berkumpul dalam satu rapat besar membuat suatu kesepakatan bersama yang melahirkan Proklamasi dan UUD 1945 seletah itu muncul rumusan landasan dasar NK RI berupa Pancasila. Dalam perjalanan yang semakin menua mengalami berbagai macam hambatan.
             Berbagai media menayangkan tentang suatu pandangan NII yang berhaluan mendirikan Negara Islam Indonesia. Sejarah tidak lepas dari Islam yang bersama  mengusir penjajah dari bumi Nusantara, dengan kemenangan atas semua elemen Nasional yang hampir 100% seluruhnya Muslim. Titik awal pergerakan merupakan ketidak puasan atas kepemimpinan di masa itu. Kejadian terjadi hampir di seluruh penjuru dunia dan dunia Islam pada masa lampau. Komunikasi sebagai awal dari sebuah keterbukaan semua pihak, yang menjadi masalah ketika sudah berkomunikasi di nodai dalam kepentingan Politik, sehingga timbul gejolak sosial.
             Melihat Pancasila merupakan Konsep dasar bangsa untuk bernegara, tapi pada saat ini tinggal sebuah pelajaran untuk dibaca, di hafal dan kajian. Realisasi dalam kehidupan bangsa semakin sempit sehingga terjadi  perubahan Sosial yang sangat parah. Tak perlu di pungkiri Pancasila sekarang hanya sebatas sejarah. Cara pandang yang berbeda akan menghasilkan wacana lain. Ketika memahami Pancasila secara Mendalam merupakan Ajaran ISlam Tauhid. Sila pertama menjelaskan bahwa Ketuahan Yang Maha Esa berarti kita harus yakin atas keberadaan TUhan yang tunggal. Tuhan yang Maha Esa sebagai Puncak suatu permintaan dan penyembahan secara totalitas, sehingga menghasilkan manusia yang adil dan beradab ( sila 2 ). Jika telah adil dan beradab maka dalam NKRI butuh Persatuan Indonesia ( Sila 3 ). Dalam menyatukan R I
diperlukan kepemimpinan  yang merakyat, dapat berkomunikasi untuk bermusyawarah menghasilakan kebijakan pro pada rakyat kecil ( Sila 4 ). Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia ( Sila 5 ) akan tercipta dengan sendirinya ketika 4 sila diatas di jalankan secara totalitas pada kehidupan bangsa Indonesia. Seluruh Agama tidak beda jauh dari Konsep Pancasila BerTuhan dan Sosial.
            NII lahir atas ketidak puasan suatu kepemimpinan, dari kader NII merupakan korban dari suatu perubahan Sosial yang buruk dan tidak merata. Jika di balik itu ada pihak ketiga yang menunjang berdirinya NII juga mungkin. Jaman orde lama dan orde baru juga ada NII. Dari pengamatan bisa juga NII sebagai alat suatu Politik.Kata lain Rekayasa Sosial terjadi dan tujuan yang tersembunyi. Republik yang selama ini aman dan nyaman sudah di hinggapi kepentingan bangsa lain. Sehingga saudara sendiri jadi korban, perlu  pemikiran bangsa yang mandiri tanpa harus ketergantungan atau disetir bangsa lain. Upaya tersebut dengan memaksimalkan hukum yang merata. Pendidikan Skill dan keintektualan sesuai kebutuhan perkembangan I T. Agama sebagai jalur pelurus kehidupan perlu di pertegas pada semua penganut agama, tidak dibaca ditulis dan dihafalkan tapi lebih dari itu.hryt/muda.insurifada

Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI