KPI Sunan Giri Ponorogo : Jagong Maton Pesantren Rakyat

      
 Kemajuan zaman mengikis kultur bangsa yang telah dianut sejak nenek moyang, gotong royong simbul kultur bangsa indonesia semakin sulit di temui, dipinggirn atau pelosok yang biasa di temui kebersamaan kini mulai jarang terlihat. Plan penghancuran kultur bangsa dimulai dari dalam sendiri. Mereka dengan asik menikmti irama polilik yang ditayangkan seluruh media elektronik radio dan layar tv. 
         Kesenjangan sosial terus terjadi, ketidak percayaan terhadap suatu kepemimpinan selalu ditayangkan membuat wacana bangsa indonesia semakin terbuka. Dengan terbukanya wacana maka   peluang untuk melakukan kejahatan semakin besar. Embrio kejahatan muncul di berbagai lembaga sosial baik di pemerintahan dan swasta. Pengawasan semakin tidak terkontrol menjadikan hukum semakin lemah.
          Rakyat mendapatkan kesejahteraan dan kenyamanan jauh apa yang diharapkan. Bertahan hidup demi sesuap nasi merupakan keluhan rakyat kecil ditambah SDM yang rendah, sehingga mereka mudah dipengaruhi dan dibodohi dengan dalih penegakan hukum. Hukum sendiri bekerja hanya menangani orang orang tertentu karena mereka juga terkena gaji buta para koruptor yang dermawan.
           Kapitalisme pendidikan semakin kental dan yang menjadi hegemoni ketika mendengar kapitalisme pesantren. Mereka rakyat kecil yang seharusnya di lindungi dan diberdayakan  selalu menjadi obyek proyek para pemikir dan pembuat proposal. Dengan munculmnya pesantren rakyat berbsis masyarakat seperti mimpi kembali pada zaman penyebaran islam di pulau jawa yang dipelopori 9 wali. 
           Jagong maton dengan konsep memanfaatkan waktu yang tadinya untuk berbuat maksiat mereka dipaksa perlahan untuk mengisi waktu, berdiskusi peluang usaha diselingni dengan gending atau lagu-lagu berbau religius. Tak terasa telah menggunakan waktu sampai tengah malam. kebiasaan seperti ini perlu dilakukan untuk merubah pola hidup berfikir kreatif dari berfoyah foyah atau untuk maksiat kepada sesuatu yang bermanfaat untuk hari depan. Dalam jagong maton kedua di pesantren rakyat al ridho siwowayah hadir pula mahasiswa KPI INSURI dan UIN Malang yang sedang melakukan PKLI di sidowayah. Jagong maton dilakukan setiap sabtu malam setelah ba'da isya. Pada kesempatan kemarin sabtu 21 Juli 2012 di hadiri seluruh anggota jagong maton di RT 13/RW 03 Sidowayah sidoarjo Jambon Ponorogo.
Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI