Revolusi Mental dan Sistem Memanusiakan Manusia

Keberadaan rakyat dan PNS ibarat si kaya dan si miskin atau budak dan tuannya. Benih-benih colonial masih membekas di negara RI hal tersebut terlihat di setiap daerah setiap kebijakannya tidak sesuai perundangan yang ditetapkan dari pemerintah pusat. Momemn Pilpres mengankat satu visi misi dari calon presiden 2014 nomer urut 2. Revolusi Mental munculnya ditengah keterpurukan bangsa arab, perbudakan dan penyembahan berhala serta kaum hawa tidak lagi ditempatkan pada tempatnya. Pada hakekatnya revolusi mental ada di setiap agama mengandung maksud kembali pada ajaran agama atau adat isitiadat di tengah masyarakat yang sudah terbagun sejak dulu. Munculnya Revolusi mental Bangsa Arab dijaman Nabi Muhammad SAW merupakan penyempurnaan agama Islam. Manusia secara fitroh merupakan pemimpin dibumi untuk itu dibutuhkan ketauladanan yang mendasar. Revolusi mental bangsa Indonesia adalah kembali pada dasar negara NKRI yaitu UUD1945 dan pancasila. Setelah reformasi negeri ini seakan mengkesampingkan landasan negara dalam berkehidupan yang berkebinekaan tunggal ika, tumbuhnya kehidupan berkelompok dan meninggalkan budaya bangsa. Jati diri bangsa telah hilang orang jowo gak jowoni, orang sunda gak sepertiorang sunda, orang batak berberda dengan yang dulu. Semua terjadi akibat dari paradigma kepemimpinan tanpa ketauladanan yang jelas atau hakiki. Trem agama, adat dan budaya tidak lagi menjadi sebuah symbol daerah, mereka hidup terkotak hasil dari sebuah proses memaknai reformasi dengan makna bebas tanpa aturan. Momen Pilpres 2014 yang kebetulan pencoblosan dilakukan pada bulan Ramadhan berharap menjadi awal sebuah perubahan dari bulan yang suci melahirkan pemimpin suci yang siap untuk melayani rakyat, membangun bangsa penuh etika. Mengembalikan rakyat pada masing-masing etika agama yang dianutnya sehingga bangsa benar-benar besar.