INSURI : Dosen Muda Produktif Tidak Di Maksimalkan

When of Change sebuah judul lagu scorpion, lagu sepanjang masa sebagai gambaran dalam kehidupan spirit untuk perubahan. Dosen tua adalah senior, produktifits dan kreatifitas tertanam pada dosen muda karena masih energik mempunyai sejuta ide baru untuk pengembangan INURI. Perguruan tinggi baik negri atau swasta mempunyai set gol yang jelas, secara spirit mengacu pada tindakan sesuai AlQur'an dan Sunah rasul. 
Pembangunan fisik merupakan bentuk nyata perubahan, untuk mencapainya di tindak lanjuti pada kinerja bersama semua elemen kampus. Kedewasaan perlu di tanamkan dalam menerima keputusan di setiap lembaga atau ormen ormen yang lain. Timbulnya kubu atau rezim merupakan awal titik perpechan menuju tujuan. Kedalam beragama harus di tunjukan dengan sikap dan tindakan baik luar, dalam dan jiwanya.
Pembangunan Non fisik sebagai bentuk penguat terjadinya perubahan. Emosi, napsu dan keinginan pribadi penghancur setiap tujuan.  Tuhan tidak mau di duakan merupakan satu sikap sebagai contoh ketika berkomitmen mencapai set gol. Fokus bagian dari manajemen pribadi, prioritas bentuk gambaran setiap tujuan pada suatu program di lembaga atau pemerintahan.
Tanda tanya besar? Dosen Muda telah ada, manajemen tak bisa memaksimalkan. Megungkap sebuah kejanggalan di Kampus INSURI. Kepentingan politik atau pribadi, lahirnya INSURI dari Kyai - Kyai NU yang notabene berpolitik bendera kuning. Bergesernya waktu, bergulirnya reformasi bendera kuning masih melekat pada Lembaga Kampus. Ada obrolan warung kopi INSURI tempat pengkaderan Warga Nahdiyin tapi dalam kurun waktu lama hanya beberapa kader lulusan INSURI yang dipakai, Siapa berperan dalam INSURI Politik atau Misi Yayasan. Kejanggalan diungkap memerlukan data dan pernyataan dari alumni dan orang didalamnya.
Telah bergulir satu tahun yang lalu Yayasan diberikan kepada PC NU Ponorogo yang berarti kebijakan lebih mengutakan Umat. Secara Fisik mata dari tulisan dulu Yayasan Batoro katong menjadi YAPERTI NUKA ( yayasan perguruan tinggi Nahdlotul Ulama Batoro Katong ). Perjalanan INSURI keluar dari interpensi politik masih belum total karena di belakang masih ada bendera politik membayangi INSURI. Dengan dibayangi politik tentunya pengkaderan warga nahdiyin terhambat, kebijakan hanya pada satu titik dia dekat atau ikut dalam benderanya.
Kepentingan Politik mengorbankan Keintelektualan Kader Muda yang idialis, jika itu berlangsung terus, maka INSURI seperti hidup gak matipun segan. Perubahan INSURI harus ada campur tangan orang luar yang di hormati baik secara skill dan keintelektualan yang di lengkapi dengan kekyaan yang cukup, sehingga nantinya bila didalam INSURI tidak mencari hidup akan tetapi menghidupi Lembaga.Team Muda ryt

Share this article :

Post a Comment

Space Iklan

Space Iklan
 
Layout : Bambang Indrayana
Copyright © 2011. MUDA NEWS Online - All Rights Reserved
Redaksi MUDA Online Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Proudly powered by Team KPI