Setelah menngikuti Ujian Nasional tentunya semua siswa menginginkan sekolah faforit, jika semua meng hendaki demikian pasti banyak anak sekolah atau anak kuliah tidak tertampung pada sekolah faforit. Dalam perkembangan globalisasi memilih sekolah faforit tidak menjadi pilihan utama. Kemauan seseorang untuk mencapai suatu tujuan menjadi letak penentu dari sebuah kesusksesan. Sekolah Faforit hanya sebagian penentu dari kesuksesan Anda tidak menjadi jaminan. BanyakOrang Sukses di luar sana tidak sekolah di tempat sekolah faforit ternyata mereka juga banyak yang sukses.
Seperti halnya 10 tahun sebelumnya orang banyak mengandalkan setelah tamat sekolah menginginkan pekerjaan dengan gaji yang lebih. Tapi pada masa sekarang Anda yang telah tamat belajar terus mencari pekerjaan hanya sebuah wacana, persaingan Skill, keintelektualan sesuai bidang dan relasi menjadi faktor utama dari sebuah referensi diterimanya ketika mendaftarkan didiri untuk mendapatkan pekerjaan. Berikir dan bertindak Mandiri haruslah menjadi pengangan. Kenapa Anda semua harus cari pekerjaan bukan berfikir menciptakan pekerjaan. Bibit mandiri terdebut di tanjapkan pada diri Anda sehingga ketika tamat tidak lagi bingung mencari pekerjaan justru sebaliknya harus menciptakan pekerjaan sehingga dapat menyerap tenaga.
Memilih sekolah harus di dasari atas peluang bagaimana bakat dan potensi Anda tersalurkan, sehingga bakat dasar tidak mati atas keinginan mendapat nilai materi. Bakat dasar yang sudah terbuka dan bisa di manfaatkan akan menghasilkan Skill, setelah skill terbuka tentunya keintelektualan perlu kita dapatkan melalui sekolah/ kuliah , organisasi dan kajian lainnya. Intinya sekolah Faforit hanya sebagian penentu kecil dari sebuah keberhasilan untuk mencapai tujuan Anda. Utamnya kemauan Anda untuk merubah keadaan diri menjadi penentu kesuksesan dan sevbagi peyeimbang adalah Agama.
Post a Comment